Opini Masyarakat

Thursday 22 October 2020

Wakil Yang Mampu Mengalahkan Ketua

Tidak Ada Yang Salah Pada Indonesia

Indonesia adalah negara yang pernah dijajah selama ratusan tahun. Dan kini Indonesia sudah merdeka selama puluhan tahun namun rakyat masih merasa diri belum juga merdeka sepenuhnya. 

Zaman penjajahan dahulu katanya adalah pembodohan, dan mungkin kita memang dijajah karena kita bodoh. Namun sekarang kita sudah tahu bahwa itu tidak benar dan masih saja kita kerjakan karena takut akan pimpinan atau keadaan, mungkin itu masih juga dalam keaadaan terjajah, hanya saja bukan karena bangsa lain.

Tidak ada yang salah dalam hal ini, namun sebelum itu kita harus pahami terlebih dahulu bahwa apa itu Merdeka, apa itu Indonesia dan apa itu rakyat. Karena sejatinya yang merdeka itu adalah Indonesia namun rakyatnya masih berupa tanda tanya. 


Thursday 8 October 2020

Teringat Kata Soekarno

Kata presiden pertama Indonesia Soekarno "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” 

Bisa kita tarik sebuah pemahaman bahwa setelah rakyat Indonesia merdeka. Maka dipilihlah pemerintah dari rakyat sebagai perwakilan rakyat. Namun setelah menjadi pemerintah, suara rakyat tak lagi didengar. 

"Pemerintah hidup dengan sesama elit pemerintah" sedangkan rakyat hanya akan hidup dengan sesama rakyat biasa yang tidak bernilai dimata elit pemerintah. perbedaan keadilan yang mencolok dari segi hukum.

Tidak ada yang salah dalam aturan bernegara, yang salah hanya sebagian orangnya yang menyalahgunakan tugas dan wewenangnya.

Ketika aturan sudah tidak berpihak kepada rakyat maka rakyat akan melawan pemimpinnya. mungkin itulah yang dimaksud dengan melawan bangsa sendiri.

Sunday 17 November 2019

Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno


Belakangan ini sedang hangat hangatnya pembahasan tentang wacana yang disampaikan oleh ibu sukmawati yang merupakan anak dari presiden pertama indonesia. Ibu sukmawati membuat satu pertanyaan yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Pertama Indonesia yaitu Soekarno. Beliau mengatakan siapa yang berjuang memerdekakan indonesia pada abad ke 20, Nabi Muhammad atau Soekarno?. Tentu wacana ini memancing reaksi ummat islam.

Sebenarnya kita tidak perlu memperkeruh masalah ini karena bisa ditangkap dari gaya bahasa Ibu Sukmawati yang begitu cinta akan NKRI yang merupakan negara dengan beragam agama. Ibu Sukmawati ingin melihat kerukunan dalam bernegara tanpa mengedepankan agama, tetapi mengedepankan persatuan. Namun Ibu Sukmawati menyampaikan wacana yang tidak tepat pada tempatnya, berikut opini dari wacana Ibu Sukmawati:

1. Berawal dari pertanyaan yang salah
Mengapa dikatakan pertanyaan yang salah? karena pertanyaan yang salah akan melahirkan jawaban yang salah. Bisa ditangkap bahwa inti wacana yang ingin disampaikan oleh Ibu Sukmawati adalah penegasan bahwa Soekarno adalah tokoh yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Namun mengambil pertanyaan yang membandingkan seorang Nabi dengan manusia biasa adalah kesalahan besar. Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno tidak berada pada jaman yang sama, jadi tentu saja itu tidak bisa dibandingkan.

2. Status perbandingan yang berbeda.
Alasan kedua adalah status mereka, Nabi Muhammad SAW merupakan tokoh mulia yang berjuang untuk agama yang membawa keselamatan bagi ummat manusia di muka bumi dan bagi ummat islam, Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling mulia yang tidak bisa dibandingkan dengan manusia lainnya. Dan siapapun yang beragama islam, itu karena hasil perjuangan Nabi Muhammad SAW. Sementara Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno merupakan tokoh revolusi yang membawa kemerdekaan bagi Indonesia saja.

3. Mengambil perbandingan dari satu tokoh agama saja
Kesalahan yang ketiga adalah karena hanya mengambil perbandingan dari satu tokoh agama saja. Jika memang perbandingan tersebut hanya bertujuan untuk mempersatukan NKRI, Maka seharusnya mengambil perbandingan dari semua tokoh agama. Akibatnya terkesan bahwa yang disudutkan adalah ummat islam radikal.

Monday 3 September 2018

Tentang Gosip

Dalam hidup bermasyarakat terutama pada lingkup perkampungan atau pedesaan banyak ditemukan pembahasan para ibu-ibu yang biasanya dikatakan sebagai gosip. Nah dalam hal ada banyak dari masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan istilah gosip tadi.Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat gosip ini san gat berbahaya yaitu:
  1. Penambahan kata Pembahasan dari sumber pertama ke sumber kedua dan seterusnya akan mengalami perubahan redaksi kata-kata yang mengakibatkan perubahan berita. Ini tentu berbahaya karena yang berita sesungguhnya sudah tidak sesuai dengan realita. Inilah yang membuat orang yang dibicarakan menjadi tidak senang karena dirinya dibicarakan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  2. Membuat rahasia seseorang tersebar. Biasanya gosip membuat rahasia seserang tersebar luas dikalangan masyarakat dikarenakan orang pertama yang mengetahui rahasia tersebut menceritakan kepada teman yang lain meskipun dengan catatan bahwa itu adalah rahasia, dan itu terus berulang kepada teman yajng lain dan akhirnya menjadi rahasia umum.
Tapi sebenarnya ada cara ubntuk mengatasi masalah gosip ini yaitu dengan berusaha berbuat baik tanpa harus ada rahasia dalam hidup, Dan jika memang kita terpaksa dalam keadaan yang memang harus merahasiakan sesuatu maka jangan pernah menceritakan rahasia tersebut kepada siapapun juga.

Selama kita berbuat yang semestinya maka tidak ada yang perlu ditakutkan dari gosip. jadi tidak ada yang perlu ditakutkan selama kita masih berbuat baik. karena sejatinya hanya orang yang memiliki kesalahanlah yang sangat takut akan gosip.